Sharing informasi tentang cerita burung pleci memang saat ini sepertinya banyak sekali menjadi pertanyaan, bagaimana, kapan, burung pleci saya dapat cepat bunyi, ngoceh, buka paruh ataupun kapan bisa ngoceh ngalas.
Begitulah kira-kira yang menjadi pertanyaan para penggemar burung khususnya para plecia mania, saking banyaknya para pleci mania yang mengeluh akhirnya saya ingin mencoba berbagi pengalaman tentang burung pleci ini, kapan dan gimana supaya pleci ini cepat bunyi.
Pengalaman saya dalam memelihara burung pleci sepertinya tidak ada yang istimewa, memang sifat dan karakter burung bermacam-macam, apalagi jenis ragam burung pleci di Indonesia ini sangat banyak.
Dalam memelihara burung pleci hendaknya mempunyai kesabaran, kita tidak bisa membuat burung pleci kita yang baru di beli dari pasar dalam waktu singkat harus ngoceh, ngalas, bunyi ngeroll, itu semua perlu waktu, dan pada dasarnya semua burung pleci itu kelak akan bunyi ngerol, ngalas dan ngoceh, saya sendiri sampai saat ini jujur belum dapat membedakan mana pleci jantan dan betina.
Banyak informasi yang saya terima pleci jantan dan betina dan beragam ciri-cirinya, dan ada pula yang mengatakan baik jantan dan berina bisa mengoceh, adapula yang mengatakan pleci betina tidak mengoceh.
Tapi jika anda ingin mencari pleci jantan dan betinanya saya rasa anda para kicau mania / pleci mania sudah memahaminya dari pada saya.
Tips dan trik dalam merawat, memilih dan mencari pleci bagus saya rasa juga anda sudah banyak memahaminya.
Pengalaman saya dalam memelihara burung pleci tidaklah banyak apalagi tips-tips khusus, jujur saya membeli burung pleci hanya 1 ekor dari ombyokan yang berwarna kuning biasa, dan anda tahu saya dalam memilih burung dalam ombyokan itu berdasarkan feeling dan mencari pleci yang menurut saya cocok di hati, satu hal yang saya fokuskan adalah garis melingkar yang berwarna putih pada matanya yang saya pilih yang agak melingkar tebal dan bersih jelas melingkar, ya karena menurut saya bagus dan enak di lihatnya.
Saya akhirnya membeli 1 ekor burung pleci dalam ombyokan itu pun burung pleci yang saya beli tidak ada ekornya, tapi karena saya suka pada garis lingkar putihnya itu ya saya ambil dan saya beli.
Cara merawatnya pun sama sekali tidak ada yang istimewa, dalam memandikan dan membersihkan sangkarnyapun biasa saja, saya memandikan dengan spray / semprot dan membersihkan kotoran dalam sangkarpun dengan menggunakan sikat gigi bekas itupun burung jelalatan dalam sangkar.
Makanan yang saya berikan voer lembut dan buah-buahan seperti pisang, singkat cerita 2 bulan ekor sudah mulai full dan dalam pertumbuhan ekor tersebut si pleci sudah berani ngriwik-ngriwik kecil dan memasuki 3 bulan ini saya juga heran, burung pleci yang saya beli 1 dari pasar di ombyokon sudah memulai ngoceh ngalas, bahkan burung pleci yang saya jagokan di rumah yang menurut saya lebih bagus ( karena saya beli memang sudah ngerol, ngriwik ) malah diem jika di rendeng di gantang berdua.
Jika sudah seperti ini menurut saya banyak sekali kemungkinan dan faktor kebetulan, oke mungkin saja burung pleci yang saya pilih jantan, oke mungkin saja burung yang saya beli dari ombyokan sudah mempunyai bakat mental yang lumayan, dan oke pleci yang saya pilih adalah termasuk dari golongan kriteria pleci yang bagus.
Jadi menurut hemat dan pengalaman yang saya punya ini, dalam memelihara khususnya pleci, kita tidak bisa membuat dan memaksa agar burung pleci yang kita beli di pasar harus cepat bunyi, ngoceh dan ngalas-ngalas, semua ada proses dan masanya serta di barengi kesabaran dalam memeliharanya, baik dalam pemberian makanan dan segalanya.
Itu adalah sedikit pengalaman yang saya punya dalam memelihara burung pleci, adapun segala kekurangannya saya kembalikan kepada anda, karena saya yakin banyak sekali cerita dan pengalaman yang manarik dalam merawat burung pleci seperti saya.
Komunitas Pecinta Hobi Burung Berkicau
0 comments:
Post a Comment