Saturday, July 6, 2013

TIPS MENGATASI MURAI BATU KUTUAN

murai batu sehat

Tak sedikit pertanyaan-pertanyaan dari para penghobby seputar muraibatu yang terkena gejala kutuan. Gejala kena kutu kerapkali ditandai :


  • Burung sering didis walo saat tidak dijemur;
  • Burung kadang mencabuti bulu;
  • Bulu yang dicabuti kadang nampak seperti mlintir-mlintir;
  • Jika kutunya sudah merajalela kadang di bagian sekitar kepala burung ada bintik-bintik putih. Jika usai dijemur atau usai mandi warna putih akan hilang; beberapa saat kemudian muncul lagi..dan seterusnya;
  • Burung menjadi malas bunyi.
Burung kutuan umumnya disebabkan oleh :

  • Burung jarang mandi
  • Kebersihan sangkar tidak diperhatikan;
  • kerodong tidak atau jarang dicuci, dll.
Media Penularan Kutu
  • Burung sehat dijajar terlalu dekat dengan burung kutuan
  • Bertukar sangkar dari burung yang kutuan
  • Memakai kerodong dari burung yang kena kutu
  • ( tak sedikit penghobby tak menyadari bahwa pemakaian krodong secara bergantian dapat menjadi media penularan kutu )

Apapun kutunya secara umum disebabkan hal-hal diatas tersebut. Ini lumrah dan wajar saya pikir memang ada beberapa penghoby agak-agak kemproh ( jawa= rohot ).

Cara saya menanggulangi kutuan tidak menggunakan obat berbahan kimia, tetapi menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan daun sirih ( jawa = suruh ). Daun sirih yang saya ketahui ada 2 (dua) jenis, yaitu sirih biasa (hijau) dan sirih merah (warna merah gelap).

A. Cara Menggunakan Daun Sirih Biasa ( Hijau ):
Daun Sirih Hijau
Daun sirih hijau banyak dijumpai disekitar lingkungan kita, warnanya hijau dan rasanya tidak terlalu pahit. Cara menggunakannya, ialah:
  • Ambil 3 lembar daun sirih ( baiknya diremas biar kusut tapi jangan sampai remuk )
  • Seduh dengan air panas di gelas (300cc-500cc) dan tutup gelasnya
  • Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  • Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  • Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  • Burung kutuan Ringan : Lakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  • Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  • Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)
B. Cara Menggunakan Daun Sirih Merah:


Daun Sirih Merah

Daun sirih merah rasanya sangat pahit, tetapi tingkat pahitnya masih dibawah buah mahoni, atau hampir sama pahit dengan kulit pohon pule. Cara menggunakan daun sirih merah, yaitu:

  • Ambil 1-2 lembar daun sirih ( kalau daunnya lebar cukup 1 lembar) dan diremas-remas hingga kusut ( jangan sampai remuk )
  • Seduh dengan air panas di gelas 250 cc dan tutup gelasnya;
  • Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  • Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  • Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  • Burung kutuan Ringan : Lakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  • Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  • Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright 2010 dunia burung kicau. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman