Surabaya - Volume berbagai produk holtikultura impor yang masuk ke wilayah Jawa Timur (Jatim) terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi sejak pemerintah menunjuk wilayah Jatim sebagai salah satu pintu masuk dari produk impor tersebut. Budi Setiawan, selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, mengatakan bahwa kenaikan paling fantastis terjadi pada impor buah-buahan.
Sepanjang triwulan I/2014, kenaikan impor buah-buahan mencapai sekitar 107,32%, dari US$ 66,763 juta menjadi US$138,416 juta. Sementara kenaikan impor sayuran mencapai 98,1%, dari US$48,681 juta menjadi US$96,439 juta.
Menurutnya, Pemprov Jatim sendiri sebenarnya kurang setuju dengan dijadikannya Jatim (Pelabuhan Tanjung Perak) sebagai pintu masuk produk impor hortikultura. "Impor itu tidak seluruhnya untuk konsumsi Jatim, sebagian besar justru untuk Jawa Barat dan DKI Jakarta," ujar Budi Setiawan, Sabtu (31/5).
Masih menurut Budi, berbagai jenis buah yang diimpor melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diantaranya adalah jeruk, kelengkeng, anggur, pir, apel, durian dan lainnya. Sedangkan komoditas sayur impor diantaranya adalah wortel, paprika, lobak, dan lain sebagainya. Buah dan sayuran itu diimpor dari Amerika Serikat, China, Italia, Thailan, Korea Selatan dan Australia.
Padahal sebagian besar buah dan sayuran impor itu juga bisa ditemukan di dalam negeri. Karena itu, Budi mengatakan seharusnya ada edukasi pasar, yaitu komoditas buah dan sayur lokal justru lebih sehat dan segar. "Hal ini perlu dilakukan karena banyak masyarakat kita yang justru lebih senang mengonsumsi buah impor," pungkasnya.
Sumber: Investor Daily
Beberapa artikel manfaat buah yang mungkin menarik buat anda:
0 comments:
Post a Comment